Tarakan, SIMP4TIK – Kegiatan Verifikasi dan Evaluasi Data Pertanian (VEDA) tahun ini bukan sekadar ajang pamer produk, bagi petani dari Kabupaten Nunukan, kegiatan ini adalah tempat belajar dan membuka wawasan, khususnya dalam hal pengembangan teknologi pertanian.

Salah satu tujuan utama keikutsertaan Nunukan dalam VEDA adalah agar petani bisa mengenal dan memahami berbagai teknologi baru yang bisa diterapkan di lahan mereka.

Mulai dari cara memilih benih yang baik, mengolah lahan secara tepat, hingga teknologi modern seperti hidroponik, semua bisa dilihat langsung di kegiatan ini.

Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan, Anthonia Tangdi Kamma, mengatakan bahwa momen seperti ini sangat penting untuk membuka cakrawala petani, khususnya yang berasal dari wilayah pedalaman.

"Banyak petani kita yang selama ini hanya mengandalkan cara lama, di sini, mereka bisa lihat langsung bagaimana teknologi bisa membuat hasil panen lebih baik, bisa belajar dari contoh nyata, bukan hanya teori," ujarnya.

Dalam kegiatan gelar teknologi yang menjadi bagian dari VEDA, para petani diperlihatkan bagaimana alat dan metode pertanian bisa digunakan dengan lebih efisien.

Mereka bisa melihat langsung prosesnya, bertanya, bahkan mencoba sendiri.

"Contohnya soal hidroponik, selama ini mungkin hanya dengar atau lihat di internet, tapi di sini mereka bisa lihat bagaimana menanam tanpa tanah itu ternyata memungkinkan dan hasilnya bagus," kata Anthonia.

Lebih dari itu, VEDA menjadi tempat berkumpulnya para petani dari berbagai daerah, hal ini memberi peluang besar untuk saling bertukar pengalaman dan pengetahuan, petani yang sudah berhasil dengan satu metode bisa berbagi cerita, sementara yang masih belajar bisa bertanya langsung.

"Kami lihat banyak peserta dari Nunukan saling berdiskusi dengan petani dari daerah lain. Ada yang tanya soal pupuk, ada yang bahas soal cara tanam, ada juga yang saling tukar nomor untuk komunikasi setelah pulang nanti. Ini luar biasa," jelasnya.

Kegiatan seperti ini menurutnya sangat dibutuhkan, karena tidak semua petani memiliki akses terhadap informasi dan pelatihan teknologi. VEDA menjadi jembatan untuk itu, mempertemukan ilmu dan praktik secara langsung di lapangan.

Anthonia berharap sepulang dari VEDA, para petani bisa mulai mencoba teknologi yang mereka pelajari, sekecil apapun itu. Karena menurutnya, perubahan besar dalam pertanian selalu dimulai dari langkah kecil yang konsisten.

"Kalau hari ini petani pulang dan tahu cara memilih benih yang lebih baik, itu sudah kemajuan. Kalau besok dia coba olah lahannya dengan cara baru, hasilnya pasti akan berbeda. Dan itu yang kami harapkan," tutupnya.

 

Foto : Mulya

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Asa Zumara, SS, M.IKom