Nunukan, SIMP4TIK - Peristiwa kebakaran melanda permukiman warga di Desa Tukulon, Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, pada Sabtu malam (25/10/2025) sekitar pukul 23.10 Wita. Kebakaran tersebut diduga dipicu sambaran petir yang mengenai bangunan rumah walet dan menyebabkan korsleting listrik hingga api merambat ke rumah warga di sekitarnya.
Kepala Desa Tukulon segera melaporkan kejadian itu ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pada saat peristiwa terjadi. Tak lama setelah menerima laporan, tim BPBD bersama aparat penegak hukum langsung turun ke lokasi untuk melakukan pemadaman dan evakuasi warga.
Menurut keterangan warga, hujan disertai petir cukup deras terjadi sesaat sebelum api muncul. Salah satu rumah walet di kawasan permukiman disambar petir dan terbakar hebat, sebelum kemudian api menjalar ke dua rumah warga lain.
“Api cepat sekali membesar karena kondisi cuaca lembab dan ada korsleting dari bangunan rumah walet,” kata salah satu warga setempat.
Dua rumah yang hangus diketahui milik Rudi (30) dan Tomas (52), keduanya warga Desa Tukulon. Selain itu, tiga rumah warga lainnya terpaksa dibongkar oleh warga sekitar untuk mencegah api semakin meluas. Rumah-rumah tersebut milik Mardi (42), Nangkuayan (66), Banui (44), dan Kicau (44).
Dalam kejadian itu, seorang remaja bernama Febriani (17) juga menjadi korban setelah tersambar petir saat tengah belajar menggunakan ponsel di rumahnya. Diketahui, Febriani sedang mengikuti sesi pembelajaran secara daring saat insiden terjadi.
“Korban mengalami luka akibat sambaran petir. Saat ini sudah mendapat perawatan,” ungkap petugas BPBD.
Hingga Minggu dini hari, petugas gabungan dari BPBD dan aparat setempat masih melakukan pendataan dan membantu warga yang terdampak. Laporan lengkap mengenai kejadian ini juga telah disampaikan kepada Bupati Nunukan sebagai langkah penanganan lebih lanjut.
Pihak BPBD mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem dan potensi sambaran petir, terutama bagi warga yang tinggal di kawasan padat permukiman atau memiliki bangunan bertingkat seperti rumah walet.
“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk memberikan bantuan tanggap darurat kepada korban,” ujar petugas pos BPBD lumbis
Peristiwa ini menambah daftar kejadian kebakaran yang dipicu cuaca ekstrem di wilayah perbatasan tersebut, sekaligus menjadi pengingat bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat hujan deras disertai petir.(*)
Teks/Foto : RAIS (Tim Publikasi BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom