SIMP4TIK News -  Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BPPD) Kabupaten Nunukan, Ir. H Dian Kusumanto, M. Si menyebutkan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sebatik akan difungsikan pada awal tahun ini.

"PLBN Sebatik pembangunannya sudah 100 persen pada bulan Juni 2022, lalu dan  masa pemeliharaannya juga sudah lewat, sekarang pengelolaan dan pengoperasian diserahkan ke  Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP)," terang Dian Kusumanto di ruang kerjanya, Rabu (1/2)..

Masih menurut Kepala BPPD Kabupaten Nunukan, tahap selanjutnya ini akan dilakukan percepatan pengoperasian PLBN di Sebatik targetnya awal tahun ini pengoperasian sudah mulai di laksanakan.

"Pengoperasiannya dimulai Februari ini nanti akan ditunjuk  tidak hanya dari BNPP namun juga stakeholder lain yang memiliki kewenangan di pelabuhan pada umumnya seperti Imigrasi, Bea Cukai, Karantina dan sebagainnya," ujar Dian Kusumanto, memastikan pengoperasian PLBN harus dilaksanakan sebelum peresmian oleh Presiden.

Dian Kusumanto, juga menyebut saat ini masih berjalanan tahap pembangunan dua PLBN yang lainnya seperti di Labang Kecamatan Lumbis Pansiangan dan Long Midang Kecamatan Krayan.

Dian mengaku, penyelesaian pembangunan dua PLBN ini memang mengalami keterlambatan.

Hal tersebut dikarenakan kendala teknis dilapangan seperti pelepasan lahan, adanya longsor di tempat rencana pembangunan PLBN dan juga kesulitan mendapatkan material bangunan.

"Memang ada keterlambatan mestinya selesai di tahun 2022, namun karena adanya faktor tadi sehingga mempengaruhi proses pembangunan targetnya tahun 2024 semua pembangunan PLBN bisa rampung," tutur Dian.

Dian menjelaskan,  PLBN yang ada di Long Midang saat ini  progres fisiknya juga belum berjalan masih pematangan lahan dan juga kesulitan material.

Kecamatan Krayan Baru pemetangan lahan, dari 9 hektar yang disiapkan hanya 1,9 hektar yang clear dengan masyarakat

"Penyebab lain faktor alam yaitu adanya longsor sehingga diperlukan waktu untuk kembali mendesain ulang, progres fisik di Krayan dianggap masih nol," imbuh Dian.

Sedangkan PLBN Labang di Lumbis Pansiangan progres pembangunannya sudah mencapai 80 persen, kesulitannya adalah material bangunan.

"Untuk material jika mengacu kepada kebijakan menggunakannya bahan material lokal secara harga sangat mempengaruhi karena biaya ongkos angkutnya yang tinggi sehingga untuk Kecamatan Krayan dan Lumbis diberikan keringan untuk menggunakan barang material dari malaysia, seperti semen besi dan material lainnya lebih murah dan terjangkau," tutup Dian. (*)

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Kaharuddin, SS