Sebatik Tengah, SIMP4TIK - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Nunukan terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan keluarga melalui kegiatan Pembinaan 10 Program Pokok PKK yang digelar di seluruh kecamatan se-Pulau Sebatik.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini menghadirkan pemaparan Program dan Kegiatan Bidang Penguatan Ketahanan Keluarga (Pokja III) oleh Wakil Ketua Pokja III, Hj. Suharti, di Kantor Camat Sebatik Tengah dan Sebatik Utara, Rabu (19/11/2025).
Dalam pemaparannya, Suharti mengungkapkan sejumlah isu strategis hasil Rakernas X yang masih menjadi tantangan daerah, mulai dari ketahanan pangan berbasis masyarakat yang belum merata, pemanfaatan pekarangan yang belum optimal, hingga rendahnya penerapan pola konsumsi B2SA. Pokja III juga menyoroti minimnya inovasi sandang lokal, rendahnya minat penggunaan produk daerah, serta terbatasnya regenerasi pengrajin.
Di sektor perumahan dan tata laksana rumah tangga, pendampingan terhadap Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan pengelolaan sampah dinilai masih memerlukan penguatan.
Untuk Tahun 2025, Pokja III memfokuskan program pada pengembangan pangan lokal, pembentukan Rumah Pangan dan Desa B2SA, penguatan GERTAM CABE, pemanfaatan limbah rumah tangga, serta pelestarian batik khas Lulantibu. Upaya peningkatan pelatihan bagi generasi muda pengrajin juga menjadi prioritas.
Program tersebut sejalan dengan Program Unggulan Nasional PKK 2025–2029, yaitu Ketahanan Pangan Berbasis Masyarakat Menuju Indonesia Emas (KETAPANG MAS), Gerakan Memasyarakatkan Sandang Lokal (GEMAS SANLOKA), dan Revitalisasi Rumah Tangga Bersih dan Sehat (REHARTA BERSERI).
TP PKK Nunukan menegaskan pentingnya sinergi dan keterlibatan aktif kader dalam mendukung pembangunan daerah. “Program harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh keluarga-keluarga di Nunukan. Sinergitas dan ketepatan sasaran menjadi kunci,” tegas Suharti.
Dengan penguatan berbagai program tersebut, Pokja III optimis mendorong ketahanan keluarga sekaligus mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan. (*)
Teks/Foto : Masdiana (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom