Nunukan, SIMP4TIK – Prestasi membanggakan kembali diraih Kecamatan Sebatik Tengah, posyandu Titehena berhasil meraih juara 1 tingkat Kabupaten Nunukan dan juara 2 tingkat Provinsi Kalimantan Utara dalam Lomba Posyandu Tahun 2025.
Camat Sebatik Tengah, Aris Nur, S.STP, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh kader yang telah berjuang keras membawa nama baik kecamatan.
“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi tertinggi kepada seluruh kader. Karena saya yakin, apa yang kita capai hari ini adalah hasil kerja keras para kader sekalian,” ujar Aris Nur dalam sambutannya.
Menurutnya, keberhasilan ini bukan hanya soal prestasi, tetapi juga cerminan dari kepedulian dan keikhlasan para kader dalam melayani masyarakat.
“Menjadi kader itu bukan sekadar menjalankan tugas, tapi didasari oleh rasa kepedulian,” ujarnya tegas.
“Kenapa kata kepedulian saya tulis dengan huruf besar semua, Karena itu yang paling kita butuhkan sekarang. Kalau tidak ada kepedulian, maka semua program tidak akan berjalan,” tambahnya.
Aris Nur menjelaskan, pihak kecamatan bersama pemerintah desa terus berupaya memberikan motivasi dan dukungan nyata bagi para kader agar mereka tetap semangat dan percaya diri.
Ia kemudian menceritakan kisah inspiratif tentang salah satu kader Posyandu Titehena, Yosefina, yang semula ragu untuk mengikuti lomba karena latar belakang pendidikannya.
“Ibu Yosefina ini sempat bilang kepada saya, ‘Pak, saya ini tidak lulus SD. Mana bisa saya presentasi di depan orang banyak?’ Tapi saya sampaikan kepada beliau, justru itu yang harus jadi motivasi. Bagaimana seseorang yang tidak lulus SD bisa punya kepedulian yang luar biasa untuk masyarakat,” tutur Aris Nur dengan bangga.
“Banyak orang di luar sana pendidikannya tinggi, tapi belum tentu mau turun tangan. Padahal kader posyandu adalah ujung tombak pelayanan kesehatan di desa,” sambungnya.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Camat Sebatik Tengah bersama puskesmas dan pemerintah desa rutin melakukan koordinasi serta rapat lintas sektor untuk membahas kendala dan solusi di lapangan.
“Kami belajar memahami dulu tugas dan ruang lingkup kader. Kami juga rutin melakukan rapat lintas sektor, bahkan turun langsung ke lapangan kalau ada rumah warga yang jauh untuk dikunjungi,” jelasnya.
“Saya selalu tekankan bahwa fasilitas pemerintah itu bukan milik camat, tapi milik masyarakat. Jadi kalau kader butuh bantuan kendaraan untuk kunjungan rumah, kami siap bantu,” tambahnya.
Aris Nur juga menjelaskan beberapa langkah konkret yang dilakukan kecamatan dalam meningkatkan kapasitas kader, mulai dari pelatihan, evaluasi, hingga studi banding antarwilayah.
“Kami pernah melakukan studi banding ke Kecamatan Sebatik. Dari situ, kader semakin termotivasi. Bahkan setelah pulang, jumlah kader meningkat dua hingga tiga kali lipat. Yang paling menarik, kepala desa yang ikut juga langsung menaikkan insentif kader di desanya setelah melihat praktik baik di daerah lain,” lanjutnya.
Selain itu, pihak kecamatan juga berupaya mengoptimalkan penggunaan anggaran melalui kerja sama antar desa.
“Kami membentuk badan kerja sama antar desa supaya pelatihan kader bisa dilakukan bersama. Jadi dananya digabung, hasilnya lebih efisien dan manfaatnya lebih besar,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Aris Nur dan tim juga rutin melakukan pendampingan lapangan, terutama dalam penanganan stunting dan kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT).
“Kadang kader kesulitan mengantar makanan karena akses jalan rusak. Saya sendiri beberapa kali ikut turun langsung untuk melihat kondisi lapangan. Dari situ kita bisa tahu kendalanya di mana, dan bisa disampaikan ke pemerintah desa untuk perbaikan jalan,” katanya.
Ia juga menegaskan pentingnya evaluasi kader agar kualitas pelayanan semakin baik.
“Sekarang kami evaluasi setiap akhir tahun. Kader memang tidak banyak, tapi kami pastikan yang aktif benar-benar berkualitas. Lebih baik sedikit tapi mampu bekerja maksimal,” ujar Aris Nur.
Aris, berharap semangat dan kepedulian kader posyandu terus tumbuh untuk mendukung peningkatan kesehatan masyarakat di wilayah Sebatik Tengah.
“Saya bangga kepada seluruh kader Posyandu Titehena. Prestasi ini bukan akhir, tapi awal untuk terus belajar dan berbagi. Mari kita jaga kepedulian itu, karena dari sanalah perubahan besar dimulai,” pungkasnya.
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Asa Zumara, SS, M.IKom