Nunukan, SIMP4TIK — Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan, Akhmad, S.IP., M.Si., memaparkan capaian signifikan program peningkatan mutu pendidikan di wilayah perbatasan melalui Program Literasi Dasar Kelas Awal. Pemaparan tersebut disampaikan dalam kegiatan  di Lantai 5 Kantor Bupati Nunukan, Kamis (27/11/2025).

Dalam paparannya, Akhmad menjelaskan bahwa program ini menyasar 60 sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah yang tersebar di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik, terdiri atas 24 SD di Pulau Nunukan, 23 SD di Pulau Sebatik, 5 MI di Pulau Nunukan, serta 8 MI di Pulau Sebatik. Total penerima manfaat mencakup 427 guru dan 7.799 murid.

Program literasi ini mengusung tiga strategi utama untuk meningkatkan Literasi Dasar yaitu:
Peningkatan kompetensi guru berbasis KKG, Penanganan murid yang paling tertinggal dalam membaca, serta Penyediaan buku bacaan bermutu.

Akhmad menyebut, setelah satu tahun berjalan, program ini menunjukkan dampak nyata terutama pada aspek kemampuan literasi dasar murid kelas awal.

Selain itu, disampaikan Kadis Pendidikan tersebut bahwa guru-guru yang mengikuti KKG telah mengimplementasikan teknik asesmen formatif membaca pada Tahun Ajaran 2024/2025. Dari 4.051 data asesmen yang terkumpul, terlihat kenaikan signifikan antara Asesmen ke-1 dan Asesmen ke-2.

Beberapa capaian peningkatan yang disorot antara lain: Kemampuan membaca huruf
• SD: dari 89 persen menjadi 95 persen
• MI: dari 83 persen menjadi 92 persen
Kemampuan membaca suku kata
• SD: dari 78 persen menjadi 87 persen
• MI: dari 83 persen menjadi 92 persen
Kemampuan membaca kata
• Peningkatan kuat sejak asesmen pertama, menunjukkan implementasi hasil KKG berjalan efektif.

Menurut Akhmad, hasil tersebut menunjukkan bahwa praktik pembelajaran yang lebih konsisten di kelas berhasil mendorong peningkatan kemampuan dasar membaca para murid.

Selain kemampuan dasar, asesmen juga meninjau aspek lanjutan seperti kelancaran dan pemahaman membaca. Hasilnya:
Pemahaman menyimak meningkat dari 68 persen menjadi 77 persen, Kelancaran Bacaan 1 naik dari 64 persen menjadi 73 persen.

Pemahaman Bacaan 1 meningkat dari 61 persen menjadi 70 persen
Kelancaran Bacaan 2 naik dari 60 persen menjadi 68 persen
Pemahaman Bacaan 2 meningkat dari 58 persen menjadi 66 persen

“Peningkatan ini menunjukkan bahwa upaya kita tidak hanya berdampak pada kemampuan dasar, tetapi juga pada keterampilan membaca lanjutan. Namun, aspek kelancaran dan pemahaman membaca tetap harus diperkuat,” ujar Akhmad.

Dalam kesempatan itu, Akhmad juga memaparkan capaian Indeks Standar Pelayanan Minimum (SPM) Pendidikan Kabupaten Nunukan. Nilai SPM meningkat dari 62,83 pada tahun 2024 menjadi 67,18 pada tahun 2025, atau naik 4,35 poin.

Kendati Kabupaten Nunukan masih berada pada kategori “Tuntas Muda”, peningkatan tersebut menunjukkan perbaikan pada berbagai indikator layanan pendidikan dasar, mulai dari perencanaan, kondisi sekolah, kualitas pembelajaran, hingga dukungan tenaga pendidik.

“Ini bukti bahwa upaya perbaikan layanan pendidikan yang kita lakukan mulai menunjukkan hasil. Kita semakin dekat menuju kategori layanan pendidikan yang lebih tinggi,” tegas Akhmad.

Akhmad menegaskan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan akan terus memperkuat program literasi dan meningkatkan layanan pendidikan secara menyeluruh agar seluruh anak di wilayah perbatasan mendapatkan hak pendidikan yang setara.

“Kita ingin memastikan bahwa anak-anak di Nunukan dan Sebatik bisa membaca dengan lancar sejak kelas awal. Literasi adalah fondasi bagi keberhasilan mereka di masa depan,” tutupnya.(*) 

Teks/Foto : Masdiana (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom