Nunukan, SIMP4TIK - Keselamatan pasien merupakan prioritas utama bagi tenaga medis dimana pun bertugas khususnya di lingkungan Rumah Sakit. Oleh karena itu, Manajemen RSUD Nunukan terus mengasah dan mengevaluasi serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi tenaga Medis dan Non Medis dengan melakukan Simulasi Penanganan CODE BLUE di Gedung Manajemen RSUD Nunukan, Jumat (27/1/24) pagi.

Kegiatan Simulasi Penangan CODE BLUE yang dilakukan Tim CODE BLUE RSUD Nunukan merupakan rangkaian kegiatan rutinitas baru setelah Senam Sehat setiap Jumat pagi, dimana simulasi CODE BLUE merupakan kewajiban bagi setiap Tenaga Medis dan Non Medis untuk memahami Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi tiap insan.

Kabid Pengembangan dan Kemitraan RSUD Nunukan, Desy Syahdiana mengungkapkan kegiatan ini merupakan salah satu peningkatan SDM bagi Tenaga Medis dan Non Medis. Tujuan utamanya apabila terjadi yang tidak diinginkan dapat ditangani secepatnya sehingga pasien tidak terbiarkan begitu lama.

"Kegiatan ini sengaja kita lakukan dan akan menjadi program RSUD Nunukan setiap 1 kali sebulan. Hal ini mengingat beberapa waktu yang lalu sempat di lakukan penanganan CODE BLUE disaat ramai-ramainya kunjungan Pasien di RSUD Nunukan. Ini juga merupakan sosialisasi bagi seluruh karyawan RSUD Nunukan untuk memahami bagaimana saat pasien yang tidak sadarkan diri untuk melakukan penanganan CODE BLUE, yang menemukan korban harus bagaimana dan menghubungi siapa saja," ungkap Desy.

Fakhruddin Tim CODE BLUE RSUD Nunukan juga mengatakan CODE BLUE banyak hal yang harus diperhatikan agar Prosedur Penanganan Korban tidak salah dan tidak menyebabkan resiko yan besar bagi pasien nantinya.

"Ada beberapa tindakan yang harus di perhatikan bagi orang yang pertama menemukan Korban sebelum mengaktifasikan CODE BLUE. Yang paling awal dan utama dilakukan harus cek respon korban, karena tidak semua masuk dalam kategori CODE BLUE. Yang masuk dalam kategori CODE BLUE itu Gagal Jantung, Gagal Nafas dan lainnya," kata Fakhruddin.

Direktur RSUD Nunukan, dr Dulman mengatakan agenda Simulasi Penanganan CODE BLUE ini merupakan evaluasi bagi tenaga medis dan non medis RSUD Nunukan yang sudah mengikuti In House Training (IHT) yang dilakukan RSUD Nunukan.

"Semua ini menjadi salah satu tolak ukur kesiapan RSUD Nunukan dalam menangani Pasien, dan kita akan terus melakukan yang terbaik dalam memberikan pelayanan terhadap pasien yang berkunjung ke RSUD Nunukan. Mengingat RSUD Nunukan ini merupakan satu-satunya Rumah Sakit yang berada di daerah Perbatasan, jadi mau tidak mau kita harus berbenah diri dan mempersiapkan segalanya untuk masyarakat yang berada di daerah perbatasan," tutup Dulman.

Teks/Foto : Tim Media Center RSUD Nunukan

Teks/Foto : Hermang B. Mirwang (Tim Publikasi RSUD NUNUKAN )

Editor : Asa Zumara, SS