DPRD, SIMPATIK, - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Nunukan, Ryan Antoni, mendesak pemerintah daerah dan pusat memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan di Desa Wayagung, Kecamatan Krayan Timur, Kalimantan Utara.

Ia menilai akses jalan menjadi kebutuhan mendesak untuk memutus keterisolasian desa di wilayah perbatasan tersebut.

Ryan mengatakan warga Wayagung selama ini harus menandu pasien sakit menembus hutan dan menyeberangi sungai untuk mendapatkan layanan kesehatan di Long Bawan, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa solusidari pemerintah.

“Pemerintah harus hadir dan membuktikan komitmen, jangan hanya menyampaikan empati, tetapi wujudkan aksi pembangunan jalan,” tegas Ryan Antoni di Nunukan, Selasa (23/9/2025).

Ia menilai pembangunan jalan tidak hanya menyelamatkan nyawa saat keadaan darurat medis, perbatasan keterlambatan pertolongan medis kerap menimbulkan risiko fatal bagi pasien.

Ryan mengingatkan bahwa keberadaan jalan akan memangkas waktu tempuh dari belasan jam menjadi hanya beberapa jam. Warga tidak lagi harus mempertaruhkan keselamatan dengan berjalan kaki di jalur hutan yang licin dan berbahaya.

“Jalan adalah urat nadi kehidupan. Tanpa akses yang memadai, Wayagung akan terus terisolasi,” ujarnya.

DPRD Nunukan, kata Ryan, siap mengawal penganggaran dan kebijakan yang diperlukan agar pembangunan jalan segera terealisasi. Ia mendorong pemerintah provinsi dan pusat memasukkan proyek ini dalam rencana pembangunan jangka menengah.

Ryan menilai sinergi antara pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat sangat penting. Ia meminta semua pihak mengalokasikan anggaran yang memadai agar pembangunan tidak terhambat.

“Ini bukan hanya tanggung jawab daerah, tetapi juga negara karena Wayagung berada di perbatasan Indonesia–Malaysia,” tambahnya.

Warga Wayagung berharap seruan DPRD Nunukan mendapat respons cepat dari pemerintah, masyarakat menunggu bukti yang dapat dirasakan langsung demi keselamatan dan kesejahteraan.

Desa Wayagung terletak di kawasan pegunungan dengan kondisi geografis yang menantang, tidak adanya jalan darat membuat distribusi bahan pokok dan pelayanan publik sangat terbatas.

Ketika musim hujan, jalur setapak yang biasa dilalui warga menjadi licin dan sulit dilalui, kondisi tersebut semakin menyulitkan mobilitas warga, terutama saat membawa pasien yang membutuhkan perawatan.

Ryan menegaskan pihaknya akan terus mengawasi proses perencanaan dan penganggaran hingga pembangunan jalan di Desa Wayagung benar-benar terlaksana.

Ia berharap pemerintah segera menindaklanjuti agar warga tidak lagi terjebak dalam keterisolasian.***

Teks/Foto : Taufik, S.KSi, M.IKom (Tim Publikasi SEKRETARIAT DPRD )

Editor : Taufik, S.KSi, M.IKom