Nunukan, SIMP4TIK - Danny, HS, Lurah Gunung Lingkas, menciptakan inovasi bernama Drum Biru – Bersih Sanitasi Ramah Lingkungan untuk membantu warga pesisir yang kesulitan mendapatkan fasilitas sanitasi yang layak.

Selama ini, banyak warga pesisir masih membuang tinja sembarangan karena tidak memiliki septitank atau toilet yang baik, melihat kondisi ini, Danny tergerak membuat sanitasi yang lebih mudah dan murah.

“Selama ini, di dua RT pesisir di wilayah kami, masyarakat sering membuang tinja sembarangan. Kami ingin memberikan solusi supaya mereka punya tempat buang air yang bersih dan ramah lingkungan,” kata Danny, Rabu (28/05/2025).

Menurut Danny, Drum Biru bekerja seperti septitank biasa, yaitu menampung dan mengurai limbah tinja. Namun yang membedakan, sanitasi ini memiliki tempat khusus untuk bakteri yang membantu menguraikan limbah dengan lebih cepat dan ramah lingkungan.

“Inovasi kami dilengkapi dengan tampungan bakteri pengurai. Ini yang membedakan dengan septitank biasa yang tidak punya bakteri pengurai,” jelas Danny.

Sementara untuk pembuatan Drum Biru tidak memakan waktu lama, hanya sekitar dua hari. Biaya yang dibutuhkan juga terjangkau, antara Rp400 ribu sampai Rp600 ribu. Bahan utama hanya drum bekas dan pipa yang mudah didapatkan.

“Biayanya tidak mahal. Drum bekas saja sekitar Rp300 ribu, sisanya untuk pipa dan bahan lain. Jadi, kami buat supaya lebih efisien dan murah,” ujar Danny.

Selain itu, sanitasi ini mudah dirawat dan bisa digunakan sampai dua tahun tanpa sering dibersihkan.

“Perawatannya mudah, dan bisa menampung limbah sampai dua tahun,” tambahnya.

Lanjut Danny, Drum Biru sudah diuji coba selama hampir satu tahun di rumah warga pesisir dan berjalan aman serta efektif.

“Kami berharap inovasi ini bisa diterima masyarakat luas dan membantu mengatasi masalah sanitasi di daerah pesisir,” kata Danny.

Dia juga berharap masyarakat mau memasang secara mandiri tanpa selalu menunggu bantuan. “Kami ingin inovasi ini tumbuh dari kesadaran masyarakat sendiri supaya penyebarannya lebih mudah,” tutur Danny.

Selain itu, Drum Biru juga mengikuti Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi Kalimantan Utara 2025, yang dilaksanakan di lantai 5 Kantor Bupati Nunukan selama 2 hari mulai tanggal 27 sampai dengan 28 Mei 2025. Lomba ini diikuti 13 peserta dari berbagai daerah.

Danny berharap lewat lomba ini, inovasi Drum Biru bisa dikenal lebih luas dan membantu lebih banyak masyarakat.

Sebagai lurah, Danny ingin Gunung Lingkas menjadi kelurahan bebas buang air besar sembarangan. Drum Biru adalah salah satu upaya mewujudkan target itu.

“Kami ingin Gunung Lingkas menjadi kelurahan yang bersih dan sehat. Inovasi ini adalah langkah nyata untuk mencapai tujuan itu,” pungkas Danny.(*)

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom