Krayan, SIMP4TIK — Dalam rangka memperingati Road to Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2025 yang diperingati setiap tanggal 10 Agustus, Balai Taman Nasional Kayan Mentarang melalui Resort Krayan dan SPTN Wilayah I Long Bawan, bekerja sama dengan Penggalang Herpetologi Indonesia (PHI), menggelar kegiatan edukasi lingkungan bagi para siswa di wilayah Krayan.

Anak-anak diajak mengenal herpetofauna kelompok hewan seperti katak, ular, dan kadal yang selama ini jarang disorot, namun memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Kepala Balai TN Kayan Mentarang, Seno Pramudito, menjelaskan bahwa kegiatan ini mengusung tema “Membangun Sinergi Antar Generasi untuk Masa Depan”, sebagai ajakan bagi semua pihak, tanpa batas usia, untuk ikut menjaga kelestarian alam.

“Konservasi tidak bisa dilakukan sendiri, harus ada kerja sama lintas generasi dan lintas sektor agar warisan alam kita tetap lestari,” kata Seno, Selasa (11/8/2025).

Menurutnya, kegiatan edukatif seperti ini bukan hanya mengenalkan ilmu, tapi juga membangun rasa cinta pada alam sejak dini.

“Kami ingin anak-anak tidak hanya belajar tentang alam, tapi juga merasakannya, menyayangi, dan kelak menjaganya,” tambahnya.

Di ruang kelas, suasana begitu hidup, Tim dari PHI mengajukan pertanyaan seputar herpetofauna dan anak-anak pun antusias menjawab, ada yang menirukan suara katak, ada juga yang bercerita tentang ular yang pernah mereka temui di ladang.

Ade Damara Gonggoli, peneliti dari PHI, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya menyampaikan pesan konservasi kepada generasi muda dengan cara yang menyenangkan.

“Reptil dan amfibi sering terlupakan, padahal peran mereka sangat penting dalam ekosistem, edukasi seperti ini menjadi cara efektif untuk menumbuhkan kepedulian sejak kecil,” jelas Ade.

Menurutnya, Road to HKAN menjadi momentum berharga yang menyatukan pelajar, guru, peneliti, dan pengelola kawasan dalam satu ruang belajar bersama.

“Ketika anak-anak diberdayakan dan dilibatkan, kita punya harapan besar untuk masa depan konservasi, termasuk di wilayah perbatasan seperti Krayan,” tutupnya.(*)

 

Foto : Jalil

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom