Nunukan, SIMP4TIK - Tari Burung Enggang yang dibawakan dengan penuh penghayatan oleh tim penari dari SMP Katolik Nunukan sukses meraih Juara 1 dalam lomba tari tradisional tingkat SMP se-Pulau Nunukan.
Acara ini merupakan bagian dari peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan, Rabu (23/7/2025) di Gedung Paras Perbatasan Nunukan.
Tim penari dengan nomor tampil 05 ini hanya berlatih selama satu minggu sebelum lomba. Pelatih mereka adalah Anjelo, alumni SMP Katolik yang kini aktif membina seni tari di sekolah tersebut. Meski waktu persiapan singkat, penampilan mereka berhasil memukau dewan juri.
Tari Burung Enggang atau Tari Enggang adalah tarian khas Suku Dayak Kenyah dari Kalimantan Timur, tarian ini menggambarkan gerakan burung enggang, yang dianggap sebagai simbol kesucian, keagungan, dan juga perpindahan masyarakat Dayak dari satu tempat ke tempat lainnya secara berkelompok, tarian ini biasanya dibawakan oleh perempuan muda dengan gerakan tangan yang lemah gemulai menyerupai kepakan sayap burung.
Juara 2 diraih oleh tim dengan nomor tampil 06 yang membawakan Tari Pa’gellu’ dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan, tari ini biasanya dibawakan dalam upacara adat sebagai bentuk ungkapan suka cita masyarakat Toraja.
Sementara Juara 3 diraih oleh SMP N 2 Nunukan, yang tampil dengan Tari Tari Zapin Suara Siam yang membangkitkan kembali gema budaya Zapin dari Suku Tidung.
Berikut daftar lengkap pemenang lomba tari HAN 2025 tingkat SMP, juara 1Nomor tampil 05 SMP Katolik Tari Burung Enggang, Juara 2 Nomor tampil 06 Tari Pa’gellu’, Juara 3 Nomor tampil 02 Tari Zapin Suara Siam, harapan 1 Nomor tampil 01 Tarian buyag bekelong, harapan 2 Nomor tampil 04 Tari Kipas Encek Alap ada, harapan 3 Nomor tampil 03 SMPN 1 Nunukan Selatan Tari Ruai.
Penilaian lomba dilakukan oleh tiga seniman lokal yang menjadi dewan juri, yaitu Ridwan, Roni, dan Fitri. Mereka menilai berdasarkan kesesuaian gerakan, kekompakan, ekspresi, kostum, serta tata rias peserta.
Dalam sesi evaluasi, para juri memberikan masukan penting kepada para pendamping dan guru pembina.
“Tolong dipersiapkan tidak hanya tariannya, tapi juga mental anak-anak, kostum, riasan wajah, dan kerapian. Semua aspek itu masuk dalam penilaian,” ujar Ridwan.
Acara ini berlangsung meriah dan penuh semangat, memperlihatkan bahwa anak-anak Nunukan memiliki bakat besar dalam melestarikan budaya Nusantara.(*)
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom