Nunukan, SIMP4TIK - Lomba Tari Kreasi yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Nunukan berlangsung meriah di GOR Dwikora, Kamis (22/5/2025). Dalam ajang ini, Tari Kreasi Sumpit khas Dayak Lundayeh dan Tari Kreasi Kampung Rambutan khas Tidung berhasil keluar sebagai pemenang utama masing-masing di kategori Pelajar dan Umum.

Tari Kreasi Sumpit yang dibawakan oleh grup Intimung Taka dari SDN 007 Nunukan dinobatkan sebagai Juara 1 kategori Pelajar. Sementara itu, Sanggar Seni Bebilin Taka dengan Tari Kampung Rambutan tampil sebagai juara utama dalam kategori Umum.

Plt. Kepala Bidang Pemasaran dan Kemitraan Ekonomi Kreatif Disbudporapar Nunukan, Sahar, S.ST.Mar, menyampaikan bahwa sebanyak 23 grup tari dari pelajar SD hingga umum turut ambil bagian dalam lomba ini.

"Kategori Pelajar diikuti siswa SD dan SMP, sedangkan Kategori Umum melibatkan peserta dari kalangan SMA hingga masyarakat umum," jelas Sahar.

"Kriteria yang kami nilai meliputi kekompakan, keserasian gerak dan tempo, ekspresi, keserasian dengan musik, busana, tata rias, hingga keutuhan garapan," tambahnya, Jumat (23/05/2025).

Sahar juga menekankan bahwa lomba ini tidak hanya menilai aspek teknik tari, tetapi juga kekuatan konsep pertunjukan secara keseluruhan.

Pemenang Lomba Tari Kreasi 2025

Kategori Pelajar

  • Juara 1: Intimung Taka (SDN 007 Nunukan)
  • Juara 2: Sanggar Tari Berombon
  • Juara 3: SDN 001 Nunukan
  • Juara Favorit: Semandak Busak Lintung

Kategori Umum

  • Juara 1: Sanggar Seni Bebilin Taka
  • Juara 2: Simandak Bebibilin
  • Juara 3: Sari Art Project
  • Juara Favorit: Sanggar Tari FKMPK-N

Guru pendamping SDN 007 Nunukan, Nurhasnah, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas kemenangan siswanya.

"Saya sangat bangga dan senang. Terima kasih kepada kepala sekolah yang telah mendukung dan memotivasi kami, sehingga kami bisa latihan secara intens selama dua minggu. Tari Sumpit ini menggambarkan pemuda-pemudi Dayak Lundayeh yang bermain sambil menjaga tradisi. Kami berharap ada lebih banyak wadah agar anak-anak dapat mengembangkan bakatnya," ujar Nurhasnah.

Sementara itu, peserta dari Sanggar Seni Bebilin Taka, Muhamad Aimin, mengungkapkan bahwa timnya hanya memiliki waktu latihan selama satu minggu sebelum lomba.

"Tarian kami menceritakan asal-usul Kampung Rambutan dari Suku Tidung, kisah nyata tentang pohon rambutan yang menjadi titik awal berdirinya kampung. Ini pertama kalinya kami membawakan tarian ini, dan tidak menyangka bisa menjadi juara," tutur Aimin.

"Semoga kami terus bisa berkreasi dan menjadi bagian dari generasi muda yang mempertahankan budaya Tidung di Kaltara, khususnya Nunukan." imbuhnya.

 

Foto : Muslimin 

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom