Krayan, SIMP4TIK - Suasana Dataran Tinggi Krayan, Jumat (24/10/2025), tampak semarak, puluhan anak muda tampil penuh semangat dalam Lomba Tari Kreasi Daerah yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-26 Kabupaten Nunukan.
Sebanyak 14 grup tari ambil bagian, menampilkan gerak lincah dan dinamis mengikuti irama musik tradisional yang sarat makna budaya dan kearifan lokal.
Lomba yang digelar di Krayan Raya ini berlangsung meriah dan menyedot perhatian masyarakat.
Setiap kelompok menampilkan karya tari yang unik dan penuh pesan moral, menggambarkan kehidupan masyarakat pedalaman Kalimantan Utara yang erat dengan alam dan kebersamaan.
Ragam tarian yang ditampilkan juga beragam dan menarik, salah satunya adalah tari berjudul Yemu Me Lati yang menggambarkan kehidupan para gadis Suku Lundayeh yang penuh rasa syukur dan kebersamaan dalam mengelola tanah serta padi sebagai sumber kehidupan mereka.
Tarian lain yang tak kalah memikat adalah Tarian Pesta Panen, yang menggambarkan proses kegiatan berladang mulai dari menunggul dan menyemai, kemudian menanam benih padi hingga memasuki masa panen, menunjukkan kedekatan masyarakat dengan alam dan kerja keras mereka menjaga tradisi bertani.
Sementara itu, Kelompok Saung “Lantera Saung Krayan Selatan” menampilkan tarian dengan tema “Energi Baru Perempuan Perbatasan Maju.” Tarian ini melambangkan cahaya harapan dan semangat baru bagi perempuan di wilayah perbatasan untuk terus maju, membangun, dan mengembangkan potensi diri dalam menghadapi tantangan global dengan tetap memanfaatkan kekayaan alam sekitar.
Setelah melalui penilaian ketat, dewan juri yang terdiri atas Sarly dari Krayan Induk, Jhony dari Krayan Barat, dan Agus dari Krayan Selatan, yang semuanya merupakan seniman lokal, menetapkan Grup Harmoni sebagai Juara 1, disusul Grup Tari KGC GBI Rock sebagai Juara 2, Grup Gelasan meraih Juara 3, dan Grup Lentra Saung Krayan menyabet Juara Favorit.
Tarian yang dibawakan Grup Harmoni berhasil memukau juri dan penonton, Tarian tersebut menggambarkan kehidupan keluarga Suku Dayak Lundayeh di pedalaman Krayan yang hidup di tengah keterbatasan sumber daya alam.
Mereka bergantung pada alam untuk memenuhi kebutuhan hidup, mulai dari mencari makanan di hutan, memanen hasil ladang dan sawah, hingga memanfaatkan sungai dan hutan sekitar.
Penyerahan hadiah dilakukan oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Nunukan, Abdul Halid, para pemenang menerima uang pembinaan, yakni Rp3,5 juta untuk Juara 1, Rp3 juta untuk Juara 2, Rp2,5 juta untuk Juara 3, dan Rp2 juta untuk Juara Favorit.
Dalam sambutannya, Bupati Nunukan Irwan Sabri menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya kepada seluruh peserta dan panitia yang telah berperan menyukseskan kegiatan tersebut.
“Bapak Ibu, sekali lagi saya sampaikan mudah-mudahan tahun depan kegiatan budaya, khususnya di dataran tinggi Krayan ini, bisa kita laksanakan lagi pada HUT ke-27 tahun 2026 nantinya,” ujarnya disambut tepuk tangan warga.
Bupati Irwan juga menekankan pentingnya evaluasi agar pelaksanaan di tahun berikutnya bisa lebih baik. “Mungkin nanti kita evaluasi, kita perbaiki mana yang kurang, dan mana yang harus kita tingkatkan lagi,” tambahnya dengan nada penuh harapan.
Sementara itu, salah satu peserta dari Grup Tari KGC GBI Rock mengaku bangga bisa meraih juara kedua meski waktu persiapan mereka sangat singkat.
“Persiapan kami cuma satu minggu. Tim kami beranggotakan delapan orang, ada yang masih SMA dan saya sendiri baru lulus tahun ini,” ujar salah satu penarinya.
“Karena tidak punya pelatih khusus, kami cari ide dan musik dari YouTube. Kami berkreasi sendiri sesuai tema. Bersyukur sekali bisa juara, ini menambah semangat kami untuk terus berkarya di event selanjutnya,” tambahnya.
Lomba tari kreasi di Dataran Tinggi Krayan ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi wadah pelestarian budaya lokal serta ruang bagi generasi muda untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui seni dan tarian tradisional yang penuh nilai kehidupan.(*)
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom