SIMP4TIK News - Minimnya air di Kabupaten Nunukan belakangan ini akibat  curah hujan yang kurang atau musim kemarau yang berkepanjangan yang sudah berlangsung sekitar  bulan, membuat masyarakat kabupaten Nunukan kekurangan air bersih dan kebanyakan membeli air untuk kebutuhan sehari - hari. 

Kondisi itu diakui  Direktur PDAM Nunukan Masdi didepan wartawan usai mengikutik acara pemasangan gratis untuk warga kurang mampu PDAM di di Kafe 93 Jumat pagi (5/5).

"Kalau kita melihat ini curah hujan emang kurang ya, jadi kalau kita melihat volume embung kita itu cukup besar dan PDAM itu sebenarnya operatornya dan pemerintah yang punya kebijakan untuk menambah embung yang di limau itu juga pengerukan dari pemerintah semua," katanya. 

Masdi menjelaskan hal ini karena masih banyak masyarakat terutama pelanggan PDAM menilai PDAM kurang antisipasi terhadap kondisi ekstrim yang terjadi sehingga Nunukan mengalami krisis air bersih.

"Banyak orang yang salah paham jadi saya sampaikan bahwa PDAM itu hanya operatornya saja menjalankan yang ada serta memberikan terobosan dan langkah - langkah yang lain," tambahnya. 

Menurut Masdi permasalahan di pulau ini yang selalu ditonjolkan adalah tidak ada hujan sehingga perlu penambahan  kantong - kantong penampungan air hujan bila hujan turun yaitu embung - embung. 

"Embung-embung ini dapat ditingkatkan menjadi bendungan yang volume tampungnya yang harus kita tingkatkan," sarannya.  

menghadapi kondisi seperti yang sedang melanda dewasa ini. Masdi menawarkan solusi  yang dianggap paling efektif  yaitu memperluas embung Limau, embung lapri itu di perluas.

"Begitu kita perluas itu volumenya besar. Itu termasuk perencanaan kita dari tahun 2016 ada 9 embung di Nunukan itu sudah lama saya sampaikan. Kita ini pulau sungai - sungai pendek dan kecil, kemudian kita jangan melihat dari air saja yang penting kita lihat itu hutannya," jelasnya. 

Masdi mengingatkan agar perlu menjaga kelestarian hutan  dan tanahnya karena wilayah hutan karena menjaga hutan dan tanah itu menjadi  tanggung jawab kita bersama baik aparat, maupun masyarakat itu sendiri.(*) 

Teks/Foto : Soni Irnada (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Kaharuddin, SS