Nunukan, SIMP4TIK — Suara drum dan tiupan terompet menggema memenuhi GOR Dwi Kora Nunukan, Minggu (2/11/2025).
Dalam rangka Hari Ulang Tahun Kabupaten Nunukan ke-26, tujuh tim drum band kategori U-18 tampil memukau dalam ajang Unjuk Gelar Drum Band Bupati Cap 2025.
Acara ini menjadi wadah bagi pelajar tingkat SMP dan SMA untuk menunjukkan kemampuan bermusik, kedisiplinan, dan kekompakan.
Meskipun masih berusia remaja, semangat juang dan profesionalisme para peserta membuat suasana penuh energi dan kebanggaan.
Dari pantauan di lapangan, berikut tujuh peserta kategori U-18 yang tampil, SMAS St. Gabriel Nunukan Bahana Nusa membuka penampilan dengan penuh semangat, 36 pemain membawakan empat lagu Beng-Beng, On The Floor, Colden, dan Panchaga.
Dilatih oleh Lisa Kellen dan dipimpin oleh mayoret Arki Dani, penampilan mereka berhasil memukau penonton dengan kombinasi musik modern dan koreografi dinamis.
SMPN 1 Sebatik Barat Gita Pratama Sebatik dengan jumlah pemain 36 orang, mereka mempersembahkan empat lagu diantarannya Mars PDBI, Akabri, Bengawan Solo, dan Belacau.
Penampilan ini dibimbing oleh pelatih Dedy dan guru pendamping Fitriana, serta mayoret muda berbakat Nur Shahla Rahmad.
SMP Fangiono 1 Sebuku Harmoni Fangiono, membawa warna berbeda, tim beranggotakan 35 pemain ini menampilkan lagu Instrumental Rock, Rambadia, Satu (Dewa 19), dan Instrumental Latin.
Pelatih Ahmad Ruhum Pohan memoles tim ini dengan baik, sementara mayoret Jesicca Alexandra Ina Kidi tampil memimpin dengan penuh percaya diri.
SMAN 1 Sebatik Tengah Gita Swara Perbatasan, dengan 35 pemain, mereka menyuguhkan empat lagu yaitu Mars PDBI, Ews Ewes, My Lecon, dan Ocarolin.
Di bawah asuhan Rusyam Nur, mayoret Mohd Fakhirul Afiq memimpin dengan gaya tegas namun elegan.
SMKN 1 Nunukan Bahana Ambalat Sakti, membawakan lagu-lagu hits seperti Hidup Ini Mahal, Cinta Monyet, Putri Iklan, dan Arjuna, tim ini tampil enerjik dengan 36 pemain.
Pelatih Muhamad Hafiz Anshari bersama mayoret Rizky sukses menghadirkan performa yang penuh semangat muda.
SMA Hang Tuah Tarakan Gita Swara Hang Tuah, menjadi grup dengan pemain terbanyak, yakni 43 orang, mereka membawakan The Final Countdown, Love of My Life, Percussion Future, dan Viva La Viva.
Di bawah bimbingan Syukran Kasiran, mayoret Ismail memimpin dengan percaya diri dan menampilkan harmoni kuat antara instrumen dan gerakan.
SMA 1 Sebuku Gita Swara Imbaya Taka, sebagai penutup, 35 pemain dari Sebuku menampilkan dua lagu populer: Separuh Nafas (Dewa 19) dan Ekspresi (Nurpadrianyah).
Penampilan mereka sederhana namun penuh makna, menggambarkan semangat muda yang tumbuh di daerah perbatasan.
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Asa Zumara, SS, M.IKom