Nunukan, SIMP4TIK – Pemerintah Kabupaten Nunukan resmi membuka UKM Center Nunukan di Jl. Bahari, Kelurahan Nunukan Utara, bertepatan dengan pelaksanaan Festival UMKM dan Pameran Dagangan Lokal pada 28–29 Juni 2025. Kegiatan ini diikuti berbagai pelaku usaha mikro dari berbagai wilayah di Kabupaten Nunukan.
Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Nunukan, Mardiana, S.STP., menyampaikan bahwa produk yang dipajang di etalase UKM Center merupakan produk-produk unggulan khas Nunukan.
“Contohnya olahan rumput laut. Teman-teman UMKM sudah mengolahnya menjadi berbagai produk seperti amplang rumput laut, bolu rumput laut, keripik rumput laut, dan pentol rumput laut,” jelasnya, Sabtu (28/06/2025).
Selain itu, tersedia pula produk keripik pisang, keripik dari umbi-umbian, dan kacang-kacangan. UKM Center juga memperkenalkan kembali batik khas Nunukan, Lulantatibu, sebagai bagian dari produk ekonomi kreatif daerah.
Mardiana menambahkan, produk kerajinan lokal seperti rotan dari Lumbis dan Lumbis Ogong, serta kerajinan khas Dayak dari Krayan, juga diharapkan bisa dipromosikan lebih maksimal melalui UKM Center.
Untuk mendukung operasional UKM Center, DKUKMPP telah menyiapkan tiga personel, terdiri dari dua admin dan satu penjaga malam. UKM Center dibuka setiap hari kerja, mulai pukul 07.30 hingga 16.00 WITA. Fasilitas pendukung juga disiapkan, termasuk dua unit AC masing-masing berkapasitas 2 PK.
Festival UMKM tahun ini melibatkan pelaku usaha kuliner yang biasanya berjualan di Alun-alun. “Sesuai kebijakan pemerintah daerah, kegiatan di Alun-alun sementara dialihkan ke stand-stand yang kami siapkan di sekitar UKM Center,” ujar Mardiana.
Untuk pameran dagang lokal, tersedia sekitar 10 meja pameran. Di antaranya diisi oleh pelaku usaha mikro binaan dinas yang telah memiliki standar produk layak jual. Ada juga produk dari Jalasenastri, UP2K PKK, serta Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).
Dalam pameran batik, empat pengrajin turut ambil bagian, yaitu pengrajin dari Lumbis, Yaya Rinjani, Rahayu Ramita Batik, dan batik produksi dari SLB. Selain itu, ada pula produk binaan dari PNM (Permodalan Nasional Madani), serta produk dari sekolah-sekolah binaan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Utara Cabang Nunukan, seperti SMK Sebatik Barat, SMK Nunukan, dan SLB Nunukan.
Mardiana berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin yang melibatkan berbagai pihak.
“Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Teman-teman UMKM merasa terbantu karena ini menjadi salah satu cara untuk memasarkan dan meningkatkan produksi mereka,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar pelaku UMKM terus semangat memanfaatkan UKM Center sebagai sarana promosi yang efektif. “Mari sama-sama menjaga dan mengembangkan UKM Center ini. Untuk masyarakat, saya harap mendukung dengan sering datang ke UKM Center dan memilih produk lokal sebagai prioritas,” tutupnya.
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Asa Zumara, SS, M.IKom