DPRD, SIMPATIK, - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Nunukan menggelar reses Daerah Pemilihan I di Jalan Sei Fatimah, RT 21, Nunukan Barat, Kamis, (4/12/25).
Reses kali ini menjadi ajang warga menyampaikan berbagai keluhan dan kebutuhan di lingkungan mereka, mulai dari pendidikan, ekonomi keluarga, hingga masalah infrastruktur, dan semua aspirasi ditampung untuk dibahas dalam agenda rapat DPRD Nunukan.
Untuk memastikan kegiatan berjalan tertib, acara ini dipandu Asri dan pada ses penyerapan aspirasi dipandu oleh Muhammad Fikri Zikro dan memberi ruang bagi setiap warga untuk menyampaikan gagasan tyterkait Pembangunan di Kabupaten Nunukan.
Wakil Ketua I DPRD Nunukan, Ir. Arpiah, ST., M.I.Kom., membuka serapan aspirasi dalam kegiatan reses tersebut, ia pemaparan program yang sudah berhasil diperjuangkan pada reses sebelumnya, beberapa di antaranya sudah siap direalisasikan tahun 2026.
“Kami terus membawa suara warga ke dalam pembahasan anggaran, kalau ada yang belum terjawab, kita kejar lagi sampai dapat,” ujar Arpiah di hadapan peserta reses.
Dalam penyampaian aspirasi itu, warga mengusulkan adanya pembina tahsin untuk ibu-ibu di lingkungan RT 21, warga berharap ada pendamping rutin hadi, karna kegiatan keagamaan banyak diminati masyarakat..
Aspirasi lain disampaikan pelaku usaha kecil yang mengajukan bantuan modal untuk mengembangkan toko sembako, pelaku usaha berharap dukungan kecil bisa mempermudah usaha tetap berjalan dan sejumlah warga juga menginginkan pelatihan usaha rumahan.
Tak ingin ketinggalan pemuda Nunukan Barat jugan menyampaikan aspirasi, mereka menyampaikan kebutuhan pelatihan peningkatan kompetensi kerja, ingin dibekali keahlian yang sesuai kebutuhan perusahaan.
“Kami mau punya skill yang bisa bersaing, apalagi lowongan kerja sekarang makin ketat,” kata Rahman, salah satu pemuda setempat.
Warga juga menyampaikan keluhan soal jalan lingkungan yang belum tuntas disemenisasi. Beberapa titik masih sulit dilalui saat hujan deras, usulan ini mendapat respons positif dari pihak DPRD.
Selain jalan, warga meminta perbaikan pondasi mata air yang menjadi sumber kebutuhan harian. Pondasi yang mulai rapuh dikhawatirkan memengaruhi pasokan air. Aspirasi ini langsung dimasukkan dalam daftar prioritas.
Arpiah menyebut rangkaian masukan dari RT 21 akan menjadi bahan penting dalam pembahasan kebijakan daerah. Ia menilai aspirasi langsung dari warga selalu menjadi rujukan paling jelas.
“Kalau datanya dari lapangan, kami bisa lebih tepat menentukan arah program,” tambahnya.
Kegiatan kemudian ditutup dengan doa oleh imam setempat. Suasana penutup berlangsung hangat, dan warga tetap bertahan hingga acara selesai.
Panitia menutup reses dengan membagikan paket sembako kepada seluruh peserta, Arpiah menyampaikan terima kasih atas keaktifan warga RT 21 dalam kegiatan tersebut, ia memastikan seluruh aspirasi akan terus dikawal hingga tahap pembahasan.***
Teks/Foto : Taufik, S.KSi, M.IKom (Tim Publikasi SEKRETARIAT DPRD )
Editor : Taufik, S.KSi, M.IKom