Nunukan, SIMP4TIK – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan menggelar Gerakan Pangan Murah dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kabupaten Nunukan ke-26, kegiatan ini juga sekaligus bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di wilayah perbatasan tersebut.
Gerakan ini berlangsung selama dua hari, mulai 12 hingga 13 Oktober 2025 di GOR Dwikora Nunukan, dan mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.
Eka Ratna, pelaksana kegiatan Gerakan Pangan Murah, menjelaskan bahwa berbagai kebutuhan pokok dijual dengan harga di bawah pasaran.
“Untuk kegiatan ini, kami bawa beras, minyak, tepung, gula, minyakita, dan telur,” kata Eka, kepada media, Senin (13/10/2025).
Ia menyebut, gula, telur, dan minyak menjadi barang paling diburu warga.
“Rata-rata masyarakat antusias, Mbak. Karena ini kan barang subsidi, jadi banyak yang senang, sampai berkerumun,” ujarnya.
Harga yang ditawarkan pun jauh lebih murah dari harga pasar.
“Kalau beras lokal 10kg, jualnnya Rp130.000, minyak pasarannya Rp17.000 sampai Rp18.000, kita jual Rp15.000. Gula juga, di pasar Rp15.000 sampai Rp16.000, kita jual Rp13.000. Telur itu biasanya Rp60.000 per rak, kami jual Rp54.000,” papar Eka.
Selama dua hari kegiatan, total barang yang dibawa mencapai lima ton, terdiri dari semua komoditas pangan tersebut.
“Ini hari terakhir, tinggal sisa beras sama telur. Yang lain sudah habis,” ucap Eka.
Salah satu warga, Aveni, mengaku senang dengan adanya pasar murah ini.
“Saya hari ini belanja beras, minyak, telur. Semuanya lebih murah. Gulanya aja Rp13.000, biasanya di pasar Rp16.000. Minyak juga murah,” katanya.
Ia mengaku kegiatan seperti ini sangat membantu. “Dengan kegiatan ini, bisa bantu masyarakat, terutama yang ekonomi menengah ke bawah. Harapannya bisa sering-sering diadakan, harganya biar tetap terjangkau,” tutur Aveni.
Warga lainnya, Rizka, datang dari Sungai Bolong dan tampak senang usai belanja kebutuhan pokok. “Saya beli minyak, telur, sama tepung. Di dalam jok motor sudah penuh,” katanya sambil tertawa.
Menurutnya, selisih harga cukup terasa. “Gula selisihnya Rp2.000 sampai Rp3.000. Tepung juga. Minyak lumayan lebih murah. Sangat membantu, apalagi untuk ibu rumah tangga,” ujar Rizka.
Rizka berharap kegiatan ini bisa rutin diadakan. “Kalau bisa sering-sering, ya. Alhamdulillah, sangat senang ada pasar murah begini,” tutupnya.(*)
Salah satu yang juga menarik perhatian warga adalah beras lokal SPHP hasil kerja sama dengan Lanal Nunukan yang dijual seharga Rp63.000 per 5 kilogram.
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom