SIMP4TIK News - Silat Fest yang digelar KORMI di kompleks Tugu Dwikora Alun Alun Nunukan pada Sabtu malam (3/6) sukses mendapat perhatian masyarakat Nunukan. Hadirnya penonton yang membludak menjadi bukti perhatian tersebut.
Apalagi acara ini menghadirkan enam Perguruan Silat untuk berpartisipasi yaitu Tapak Suci 212 Putra Muhammadiyah, Persinas Asad, Pagar Nusa, Setia Hati Terate, Alif Lam Mim dan Perguruan Silat Kuntau Desa Binusan.
Setiap Perguruan Silat menampilkan jurus-jurus andalannya baik secara bersama-sama maupun secara perorangan. Perguruan silat tampil secara bergantian ke atas Matras. Dimulai dari Perguruan Silat Alif Lam Mim yang menampilkan perpaduan antara pesilat putra dan putri.
Dibawa iringan musik yang didukung sosundsystem yang sangat baik, pesilat menunjukkan sejumlah jurus diserta gerakan-gerakan bela diri baik perorangan maupun berpasangan.
Tampilan yang serupa juga ditiampilkan Perguruan Silat Pagar Nusa, Tapak Suci Putra Muhammadiyah, yang menampilkan peragaan jurus dengan gerakan-gerakan indah dan lentur. Mereka menampilkan bagaimana membela diri saat menghadapi serangan dengan melumpuhkan lawanya tanpa mematikan.
PS Tapak Suci menampilkan pesilat muda masih berusia SD dan SMP didatangkan dari Sebatik Timur. Pesilat binaan Pendekar Rajawali SPd ini menampilkan perpdauan jurus-jurus yang digunakan di Tapak Suci baik dengan alat maupun tanpa alat.
Teknik bela diri ditampilkan dalam berbagai formasi yang menampilkan jurus silat yang didukung dengan kelenturan tubuh pesilat.
Persinas Asad yang menurunkan pesilat senior juga sukses menarik perhatian penonton yang membludak. Setelah menammpilkan jurus secara bersama-sama, pesilat yang membawa benda-benda tajam seperti kelewang, parang, dan celurit langsung membentuk formasi lingkaran mengelilingi satu orang yang berada di tengah.
Mereka di lingkaran menyerang secara bergantian maupun bersamaan orang yang ada di tengah baik dengan tendangan, tinju maupun dengan alat. Berkat keahlian dan penguasaan jurus pesilat yang ditengah, berhasil mengalahkan lawan-lawan yang mengeroyoknya.
Silat Kuntau Binusan tampil cukup meyakinkan. Pesilat yang berlatih di Rumah Adat Binusan ini diiringi musik tradisional yang berbeda dengan perguruan silat lain yang diiringi musik dari sosud sistem yang sudah disediakan.
Pengiring musik ini duduk tidak jauh dari pesilat yang memadukan gendang dengan alat musiuk yang iasa dipakai pada rebana. Pesilat memperagakan jurus-jurus andalan sambil mwengikuti irama dari pemusik tadi.
Tak mau kalah dengan perguruan Silat lainnya, PS Setia Hati Terate selain memperagakan jurus-jurus andalan juga menunjukka kemampuan mememecahkan batako yang sudah disusun, mulai dari 2 susun, 3 susun bahklan dan ada yang empat susun.
Cara memecahkan batako pun tidak dengan tangan saja tetapi juga dengan kepala. Atraksi ini sedikit menegangkan namun sukses membuat penotnton terkesima dan memberikan tepuk tangan.
Kegiatan Silatda Fest ini didiadakan oleh Komite Olah Raga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Nunukan dalam upaya melestarikan dan mengembangkan silat tradisional yang tumbuh dan berkembang di Nunukan.
Silatda Fest sukses menarik perhatian pengunjung alun-alun, selain karena baru pertama kali digelar juga karfena didukung dengan sound sistem yang menghentak, tampilan audio visiual yang menarik serta penataan acara yang afik dan memukau.(*)